Cara Merayakan Shabbat

Daftar Isi:

Cara Merayakan Shabbat

Video: Penjelasan Singkat Sabat - Kenapa Kita Beribadah Pada Hari Minggu? 2024, Juni

Video: Penjelasan Singkat Sabat - Kenapa Kita Beribadah Pada Hari Minggu? 2024, Juni
Anonim

Shabbat adalah hadiah yang tak ternilai yang diberikan Tuhan kepada kita. Sejak zaman kuno, hingga hari ini, orang-orang Yahudi telah menghormati tradisi dan menahan diri dari bekerja pada hari ini. Ini disebabkan oleh fakta bahwa selama enam hari Yang Mahakuasa menciptakan dan mengubah dunia, dan pada hari ketujuh menguduskannya. Shabbat dimulai saat matahari terbenam pada hari Jumat dan berakhir saat matahari terbenam pada hari Sabtu.

Image

Hukum Shabbat dalam Yudaisme

Sabtu adalah waktu di mana setiap orang Yahudi dapat mendekati Tuhan dan menghabiskan waktu bersama keluarganya. Atribut paling penting pada Shabbat adalah pencahayaan lilin, dua challah, dan anggur halal.

18 menit sebelum matahari terbenam pada hari Jumat, seorang wanita harus menyalakan lilin Sabat, mengucapkan berkat kepada Sang Pencipta. Dari saat ini hingga akhir matahari pada hari Sabtu, 39 jenis "pekerjaan" tidak dapat dilakukan, termasuk penerangan dan pemadaman api. Setelah seorang wanita menyalakan lilin, para pria pergi ke sinagog untuk doa "Minha", "Pertemuan Shabbat" dan "Maariv."

Sebelum dimulainya makan, di mana persiapan pemilik rumah harus mengambil bagian, mereka mengatakan kiddush (konsekrasi) di atas segelas anggur dan mencuci tangan. Setelah mengucapkan berkat, kepala keluarga memotong challah di mana ia membuat "tanda" dan mencelupkan sepotong ke dalam garam, makan dan memotong sisanya. Setiap anggota keluarga harus merasakan sepotong challah. Kemudian Anda dapat melanjutkan, pada kenyataannya, ke makanan yang terdiri dari berbagai hidangan lezat. Paling sering di meja shabbat ada sejumlah besar salad, hidangan dingin, kaldu ayam, hidangan ikan dan permen. Setelah matahari terbenam pada hari Sabtu, Avdala diucapkan di atas segelas anggur - doa khusus yang memisahkan hari Sabtu dari hari kerja yang akan datang.

Beberapa orang Yahudi yang tumbuh dalam keluarga yang tidak beragama percaya bahwa kepatuhan terhadap hukum Sabat sulit dilakukan di zaman modern. Yang Mahakuasa, setelah memberi kami tradisi merayakan Shabbat, memastikan bahwa semua urusan Sabat diputuskan tanpa partisipasi kami. Cobalah untuk tidak melanggar perintah Sabat setidaknya sekali, dan Anda akan memahami betapa pentingnya hal ini. Mengamati hari Sabat, kita tidak hanya beristirahat secara spiritual dan fisik, tetapi juga tetap berhubungan dengan Yang Mahakuasa.